Cuma pengen share n bertukar pikiran saja
Ok, ane mulai gan..
Tulisan ini ane buat untuk mengomentari sikap n pendapat salah satu entrepreneur besar Indonesia, eyang Bob Sadino. Kebetulan, ane adalah salah satu pengagum berat beliau.. Singkatnya, saat ane masi kuliah di Ngayogyakarto Hadiningrat, eyang bob ini beberapa kali diundang untuk mengisi seminar kewirausahaan di kampus kota tersebut, dan setiap seminarnya, sepanjang ane ada waktu (dan uang tentunya ), ane pasti datang..Ini yang menarik..,dalam setiap seminarnya, tugas Om Bob sederhana, hanya bercerita tentang pengalaman masa lalunya, sembari "menghina" para peserta seminar yang sebagian besar Sarjana Strata 1 dan para calon entrepreneur yang rela merogoh koceknya minimal 500.000 (biasanya mahasiswa, termasuk ane, dapat kortingan ).
Ane yakin, banyak diantara agan n sista yang tahu kalo eyang Bob ini tidak mementingkan apa yang namanya pendidikan formal (baca: Pendidikan SD sampai dengan Kuliah). Bahkan beliau sendiri tidak merasakan bagaimana nikmatnya menjadi seorang mahasiswa.. "Hinaan" nya tersebut pada intinya adalah berupa pertanyaan-pertanyaan pedas seperti berikut: "Ketika belajar apa saja yang masuk, termasuk sampah? Apakah otak kalian penuh dengan sampah? Apakah kampus kalian telah menjejali kalian dengan sampah-sampah?"
|
Om Bob Sadino |
Yang lebih spektakuler lagi adalah pernyataan eyang Bob ini dalam setiap seminarnya, bahwa seorang entrepreneur sejati haruslah merasa bahwa dirinya "goblok".. Orang goblok, adalah orang yang berani bertindak.. Orang pandai adalah orang yang cuma mendapat kesempatan untuk kuliah. Just theory, no action.
Menurutnya:
Seseorang yang sudah merasa pandai, sebenarnya telah memenggal kepalanya sendiri. Logikanya, semakin orang itu merasa pinter, maka semakin njlimet perhitungan resiko maupun untung ruginya. Padahal yang membedakan kesuksesan seorang entrepreneur adalah kadar kenekatannya (yang tentunya tetap membutuhkan perhitungan di tambah pengalaman). Semakin orang itu menguasai teori-toeri, semakin ia ragu-ragu untuk mencoba sesuatu..
Prinsip Eyang Bob ini sangat bertentangan dengan prinsip Pakdhe Mario Teguh secara umum. PakDhe Mario selalu menekankan bahwa sekolah adalah suatu investasi utama..
Kesimpulan dan pendapat ane adalah untuk menjadi seorang pengusaha, tidak perlu mengutamakan pendidikan, yang penting adalah niat dan kebranian menantang resiko (walaupun *maaf*, ane kebetulan di beri anugerah sempat mengambil pendidikan S2. Namun tetap bukan itu yang utama bagi ane). Kalaupun ternyata gagal.., apa masalahnya?? Paling tidak kita mendapatkan pengalaman.. Siapa guru (atau dosen) yang lebih baik dari suatu pengalaman itu sendiri?? Yang kedua, jangan pernah merasa pintar.. Orang merasa "pintar" tidak pernah merasa butuh belajar apalagi evaluasi diri..
Pegimane menurut agan dan sista sekalian..?? Setubuh atau berbeda...
Sekali lagi, cuma butuh komen yang bermutu tanpa perlu berdebat.
Special thanks to UltramanBknMAHO for this article